Anjing Pelacak Temukan Indikasi Korban Reruntuhan Kebakaran Plumpang

Anjing pelacak unit K-9 menemukan indikasi korban reruntuhan akibat kebakaran depo Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara. Anjing pelacak unit K-9 menemukan indikasi korban reruntuhan akibat kebakaran depo Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara. (CNN Indonesia/Ryan Hadi Suhendra)
Follow Us

Jurnal Pilar | Ibnu Sayyid Daffa

Jakarta, Pilarnusantara.id – Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan pengerahan alat berat dilakukan setelah anjing pelacak unit K-9 menemukan indikasi korban reruntuhan akibat kebakaran depo Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara.

Dia menjelaskan alat berat diperlukan karena material bangunan sangat tebal.

Bacaan Lainnya

“Kemarin juga Polda Metro Jaya melibatkan K9 dari Direktorat Samapta Polda Metro Jaya, kemarin sore, K9 ini kan tugasnya adalah melayani untuk korban yang mungkin masih ada, kemarin ada indikasi namun puing ini sangat tebal maka membutuhkan alat berat,” ujar Trunoyudo di permukiman warga yang terdampak kebakaran depo Pertamina, Plumpang, Minggu (5/3).

Trunoyudo mengatakan indikasi korban reruntuhan yang ditemukan anjing pelacak hanya di satu titik yaitu bangunan berlantai dua yang merupakan toko obat dan kos-kosan.

“Hari ini kita tindak lanjuti bersama Bapak Kapolres Metro Jakarta Utara untuk mendatangkan alat berat sehingga nantinya apakah indikasi yang dilakukan pelayanan melalui K9 untuk menemukan korban, ini bisa diatasi dengan alat berat,” imbuhnya.

dilansir dari CNNIndonesia.com di lokasi,satu unit peralatan dan perbekalan (Alkal) Dinas Sumber Daya Air Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyapu puing-puing reruntuhan bangunan sejak pukul 08.49 WIB.

Puing-puing reruntuhan bangunan akibat kebakaran terlihat ‘menggunung’.

Aparat memasang garis polisi (police line) untuk membatasi warga yang melihat proses evakuasi.

“Dari titik api arah Plumpang Semper ya sampai arah Tanah Merah itu ada batas garis polisi termasuk dari Jalan Yos Sudarso yang menuju Plumpang utama itu sudah steril untuk tidak lagi banyak aktivitas kecuali warga setempat,” tutur Trunoyudo.

“Jadi, sudah kita lakukan rekayasa lalu lintas dari Yos Sudarso, Tanah Merah sampai dengan Plumpang Semper,” sambungnya.

Kebakaran di depo Pertamina Plumpang terjadi pada Jumat (3/3) malam. Korban berjatuhan karena depo berlokasi sangat dekat dengan permukiman warga.

Secara keseluruhan, korban meninggal akibat kebakaran depo Pertamina di Plumpang saat ini tercatat 18 orang. Sementara itu, 35 orang lainnya masih dirawat di rumah sakit.

Selain itu, sekitar 21 orang lainnya dinyatakan hilang.