BNPB Pertimbangkan Opsi Tutup Tower 6 RSDC Wisma Atlet Akhir Maret

Kepala BNPB akan menutup Tower 6 RSDC Wisma Atlet Kemayoran jika tida ada lagi pasien covid yang dirawat hingga 31 Maret 2023. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Follow Us

Jurnal Pilar | Ibnu Sayyid Daffa

Jakarta, Pilarnusantara.id – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Suharyanto membuka opsi untuk menutup Tower 6 Rumah Sakit Darurat covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran Jakarta.

Opsi ini diambil dengan syarat sudah tidak ada lagi pasien covid yang dirawat di rumah sakit tersebut hingga 31 Maret 2023 mendatang.

Bacaan Lainnya

“Kalau nanti sampai tanggal itu (31 Maret) ternyata sudah tidak ada pasien lagi yang dirawat, opsi tersebut akan dipertimbangkan,” kata Suharyanto dilansir dari CNNIndonesia.com, Sabtu (4/2).

Suharyanto juga membenarkan bila Tower 6 ditutup, maka otomatis operasional keseluruhan RSDC Wisma Atlet sudah sepenuhnya tutup.

“Iya (sepenuhnya tutup),” kata dia.

Terpisah, Koordinator Humas RSDC-19 Kolonel dr Mintoro Sumego mengatakan Tower 6 Wisma Atlet akan disiagakan hingga 31 Maret 2023. Ia mengatakan opsi keputusan penutupan RSDC Wisma Atlet setelah tanggal itu ada di tangan pimpinan.

“Itu masih menunggu pimpinan. Kalau pimpinan menyatakan bilang standby dan relawan serta alat medis di standby sampai Tower 6 sampai 31 Maret. Setelah itu, kita tak tahu itu pimpinan yang menentukan,” kata Mintoro.

Ia mengatakan Tower 6 RSDC Wisma Atlet sampai masih siaga sampai saat ini. Seluruh fasilitas kesehatan, relawan dan pasien difokuskan di tower tersebut.

“Masih kita standby Tower 6. Karena ada IGD, ada ICU, relawan pun di Tower 6. Zaman waktu itu relawan di Tower 2 dan 3. Terus pasien di Tower 4, 5, 6, 7. Nah sekarang relawan, alat medis, ICU, IGD semua di Tower 6,” katanya.