Coba-coba Konten Gantung Diri, Perempuan di Bogor Tewas Terlilit Kain

Korban berinisial W (21 tahun) asal leuwiliang Bogor tewas saat membuat konten candaan gantung diri di hadapan teman-temannya via video call. Ilustrasi jenazah. Perempuan tewas usai coba-coba membuat konten gantung diri. (Istockphoto/Katarzyna Bialasiewicz)
Follow Us

Jurnal Pilar | Ibnu Sayyid Daffa

Jakarta, Pilarnusantara,id – Seorang perempuan di Leuwiliang, Kabupaten Bogor ditemukan tewas dengan kondisi leher menggantung di sebuah tali.

Korban berinisial W (21 tahun) tersebut tewas saat membuat konten candaan gantung diri di hadapan teman-temannya via video call.

Bacaan Lainnya

“Dari kata keterangan dari saksi, dia (korban W) itu lagi bikin konten gantung diri, gitu,” kata Kapolsek Leuwiliang Kompol Agus Supriyanto, Jumat (3/3) dikutip dari Detik.

Disclaimer kesehatan mental
Gangguan mental butuh pendampingan. (CNN Indonesia/Fajrian)

Agus mengatakan peristiwa tersebut terjadi ketika W sedang melakukan panggilan video dengan teman-temannya. Kepada teman-temannya, W sempat menyebut hendak membuat konten gantung diri, dengan kain melilit di leher.

“Saat itu sambil video call (telepon video) sama temen-temennya, korban mengatakan ‘mau live nih, gue mau bikin konten ah’, tahu-tahu kursinya yang dipakai buat pijakan di bawah itu terpeleset, jadi beneran gantung diri,” terang Agus.

“Iya (momen korban tewas tergantung), temen-temennya menyaksikan, kan lagi video call,” tambahnya.

Teman-teman W yang sedang video call pun langsung mendatangi kediaman korban di Cibeber 1, Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Namun setiba di lokasi, korban yang tinggal seorang diri ini sudah tidak bernyawa.

“Temannya ini perempuan juga. Jadi begitu ketahuan kepeleset, korban jatuh, kelihatan kan pas teleponan itu, temannya langsung buru-buru kejar ke rumah korban, di kontrakan kan tinggalnya, tapi nggak tertolong,” ucap Agus.

Agus menyebutkan jenazah W sempat dibawa ke RSUD untuk divisum. Pihak dokter memastikan W tewas karena gantung diri dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

“Jenazah sudah diserahkan ke orang tuanya, orang tuanya juga sudah menerima ini sebagai musibah,” kata Agus.