Jurnal Pilar | Muhammad Syafei
Jakarta, Pilarnusantara.id – Anies Baswedan akhirnya mendapat dukungan resmi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mendukung mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilu 2024, menurut Sohibul Iman, koordinator tim kecil Koalisi Perubahan dari PKS. Anies dianggap memenuhi semua syarat yang ditetapkan majelis syura partai.
Menurut Sohibul, Majelis Syura PKS memilih tiga syarat calon presiden yang akan dicalonkan dalam rapatnya pada Agustus 2022. Syarat itu dinilai bisa dipenuhi oleh Anies. Ia menyatakan, calon PKS harus terlebih dahulu dijadikan sebagai tanda perubahan.
“Kenapa harus diubah? Kami mendambakan Indonesia yang lebih baik ke depan,” kata Sohibul pada 30 Januari 2023, di dekat Bandara Soekarno-Hatta.
Dia menambahkan bahwa calon presiden juga seorang nasionalis dan pemimpin agama. Ia menegaskan, calon presiden PKS harus memiliki sifat nasionalis dan religius.
Ketiga, menurut Sohibul, caleg PKS harus electable dan berpeluang memenangkan Pilpres 2024. Dia mengklaim, karena hasil survei masih dianalisis, pihaknya ragu menyebut dirinya memiliki elektabilitas tertinggi.
“Dinamika hari ini tentu berbeda dengan 14 Februari 2024. Faktor krusialnya, sederhananya, dia masuk dalam tiga besar jajak pendapat elektabilitas saat ini,” ujarnya.
Pihak ketiga yang secara resmi menyatakan mendukung Anies Baswedan adalah PKS. Mereka menganut Partai Demokrat sejak pekan lalu serta Partai NasDem yang telah mencanangkan dukungan sejak Oktober 2022. Apalagi, kabarnya Koalisi untuk Perubahan akan segera diumumkan secara resmi oleh ketiga partai tersebut.
Pada Jumat, 27 Januari 2023, perwakilan ketiga partai berkumpul di rumah Anies Baswedan di kawasan Jakarta Selatan. Usai pertemuan, Sohibul berangkat ke Istanbul, Turki, bersama Ketua Tim Anies Sudirman Said untuk berbicara dengan Salim Segaf, Ketua Dewan Syura PKS, dan Ahmad Syaikhu, Presiden PKS, untuk mendapatkan pengarahan.
Menurut Sohibul, Salim memiliki dua pesan untuk menjawab keresahan publik terhadap pencalonan Anies Baswedan dan komitmennya terhadap Koalisi untuk Perubahan. Salim, lanjutnya, menegaskan bahwa PKS akan tetap mendukung Anes Baswedan dalam koalisi partai-partai yang mencalonkan diri sebagai presiden 2024.
“PKS terus bergabung dengan partai pendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024, seperti terlihat dari tim koalisi kecil partai pendukung Anies Baswedan, sehingga koalisi ini memenuhi ambang batas presiden sebesar 20 persen,” klaim Sohibul.
Ia menambahkan, pada 24 Februari 2023, dalam Rapat Kerja Nasional PKS dan rapat Dewan Syuro, PKS secara resmi akan menyatakan dukungannya kepada Anies sebagai calon presiden.
Dalam rapat Dewan Syuro PKS, yang dilakukan bersamaan dengan Rakernas DPP PKS pada 24 Februari 2023, “PKS secara organisasi akan mendukung Anies sebagai Pilpres 2024-2029,” ujar Sohibul.
Ketua Umum Partai NasDem, Demokrat, dan PKS akan berkumpul untuk menyatakan dukungan secara resmi kepada Anies, menurut Teuku Riefky, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat. Mereka akan menyegel resolusi bersama.
Dia mengklaim ketiga partai itu sudah mencapai kriteria 20 persen yang ditetapkan presiden. Dengan demikian, mereka bisa mengajukan calon presiden.
“Tiga ketua umum secara resmi akan mengesahkan ini dengan menandatangani keputusan bersama yang menetapkan Pak Anies Baswedan sebagai calon presiden yang baru diangkat. Jika ambang batas presiden secara keseluruhan lebih dari 20 persen, bahkan mungkin di atas 28 persen,” kata Teuku pada 30 Januari lalu. 2023, di luar Bandara Soekarno-Hatta.
Dia mengklaim pernyataan PKS tentang niatnya untuk mendukung Anies Baswedan memberikan jawaban atas kekhawatiran tentang kemungkinan pembentukan Koalisi untuk Perubahan. Dia mengklaim, pada pemilihan presiden 2024, ketiga partai tersebut ingin menawarkan poros sosial yang berbeda.
“Kami percaya soliditas kami luar biasa. Ekspektasi publik terhadap pembentukan Coalition for Change telah terpenuhi dalam segala hal,” klaimnya.