Empat Rombongan Kapolda Langsung Dibawa ke RS Bhayangkara

Empat korban rombongan Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono dibawa ke Rumah Sakit RS Bhayangkara Jambi, setelah berhasil dievakuasi dari lokasi pendaratan darurat di wilayah hutan Kerinci. (ANTARA FOTO/WAHDI SEPTIAWAN)
Follow Us

Jurnal Pilar | Ibnu Sayyid Daffa

Jakarta, Pilarnusantara.id – Empat korban rombongan Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono dibawa ke Rumah Sakit RS Bhayangkara Jambi, setelah berhasil dievakuasi dari lokasi pendaratan darurat di wilayah hutan Kerinci.

Karo Penmas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan saat ini keempat korban masih berada di Posko Darurat Merangin untuk mendapatkan penanganan awal.

Bacaan Lainnya

“Akan dilakukan penanganan awal kemudian juga nanti akan di teruskan ke RS Bhayangkara Jambi,” kata Ramadhan dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (21/2).

Keempat korban yang berhasil dievakuasi yakni Direktur Polairud Polda Jambi Kombes Michael Mumbunan, Direktur Reskrimum Polda Jambi Kombes Andri Ananta Yudistira, ADC Kapolda Jambi Briptu Muhardi Aditya, Kopilot AKP Amos F.

“Perkiraan jarak atau waktu dari Merangin ke RS Bhayangkara Jambi membutuhkan waktu kurang lebih satu jam dengan menggunakan transportasi udara atau helikopter,” ujarnya.

Terbaru Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono telah berhasil dievakuasi tim SAR gabungan menggunakan Helikopter Super Puma milik TNI AU sekitar pukul 16.38 WIB.

“Sekarang stabilisasi kondisi beliau di Posko Merangin. Jika sudah stabil, langsung diterbangkan ke Jambi, Rumah Sakit Bhayangkara Jambi,” kata Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Mulia Prianto.

Selain itu, kata Mulia, tim SAR gabungan juga berhasil mengevakuasi pilot helikopter AKP Ali Nurdin. Dengan demikian, hingga kini sudah enam orang yang berhasil dievakuasi.

Sebelumnya sejumlah helikopter berangkat ke titik lokasi rombongan Kapolda Jambi pada pukul 7.00 WIB, 09.00 WIB, 10.00 WIB, 10.15 WIB, dan 12.10 WIB.

Ada enam helikopter yang diluncurkan dalam proses evakuasi rombongan Kapolda Jambi. Sebanyak empat helikopter di antaranya dilengkapi peralatan hoist, yakni dua unit dari Polairud Baharkam Polri, satu unit dari TNI AU, dan satu unit dari Basarnas.

Para korban terpaksa menginap di tenda darurat dalam kondisi terluka selama 2 hari. Rombongan ini dijaga dan dirawat dua tim SAR yang datang dari jalur darat, dan satu tim yang datang dari jalur udara, yang totalnya sekitar 30 orang.