Jurnal Pilar | Ibnu Sayyid Daffa
Jakarta, Pilarnusantara.id – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan hanya dua Sekolah Menengah Atas (SMA) yang menerapkan jam masuk sekolah pukul 05.00 Wita.
Menurut Viktor, dua sekolah tersebut yakni SMA 1 dan SMA 6. Sekolah tersebut memiliki kemampuan dan sanggup menerapkan aturan baru dalam mencetak siswa unggulan.
“Pertama SMA 1, siap-siap anak-anak SMA 1 kalau tidak kuat tarik pulang sudah, karena ini jalan terus kecuali saya berhenti September nanti, pasti bisa dibatalkan,” kata Viktor dalam video yang diunggah di akun Instagram @viktorbungtilulaiskodat, Selasa (28/2).
“Kedua SMA 6, dua (sekolah) ini akan berjalan terus (masuk) jam lima pagi,” ujarnya melanjutkan.
Viktor mempersilakan para orang tua yang ingin mendorong anak-anaknya sekolah di dua SMA tersebut. Menurutnya, para siswa di sekolah tersebut akan disiapkan menjadi pemimpin masa depan.
“Yang tidak mau, tidak dipaksa. monggo geser kas keluar ame sang dia (geser ke sekolah lain),” katanya.
Politikus Partai NasDem itu menyebut banyak pihak yang menyatakan jam 5 pagi masih pagi buta. Namun, ia mengingatkan seorang tokoh yang mau dibentuk harus siap sebelum matahari terbit.
“Hei lihat baik-baik. matahari terbit di Nusa Tenggara Timur itu jam 5.48, filosofi seorang tokoh yang mau disiapkan adalah sebelum matahari itu terbit, dia telah siap untuk hidup di dalam pembangunan aktivitas sehari-hari, itu filosofinya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Viktor mengakui ada sejumlah kendala dalam menerapkan aturan masuk sekolah jam 5 pagi, antara lain soal keamanan. Ia menyebut bakal bekerja sama dengan Polri untuk mengantisipasi kendala tersebut.
Selain itu, kata Viktor, pihaknya juga akan bekerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan yang berhasil membuat pelajar masuk universitas negeri, seperti Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, hingga Harvard University.
“Sehingga dia mengajarkan anak ini dengan baik , sehingga yang tertarik masuk UI mereka dipersiapkan dari awal, sehingga kalau tes UI langsung mereka mampu punya standar yang sama dengan Jakarta. UGM ataupun yang menuju Harvard University sekalipun,” katanya.
Sebelumnya, beredar potongan video Viktor yang meminta agar jam masuk sekolah peserta didik setingkat SMA di NTT menjadi pukul 05.00 Wita.
Hal itu Viktor sampaikan dalam agenda pertemuan bersama kepala sekolah pada Kamis (23/2). Viktor terlihat berbicara di depan dan didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Linus Lusi.
“Jadi kita ubah ya, setuju tidak para kepala sekolah?,” tanya Viktor yang disambut ‘setuju’ oleh para peserta rapat yang hadir.
Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mengkritik usulan Viktor yang meminta agar jam masuk sekolah bagi pelajar setingkat SM menjadi pukul 05.00 Wita.
Sekjen FSGI Heru Purnomo mendesak agar rencana kebijakan yang disepakati Pemprov NTT pada Kamis (23/2) lalu itu dibatalkan karena berpotensi membahayakan tumbuh kembang anak.
“Mendorong pemerintah provinsi NTT mempertimbangkan kembali kebijakan tersebut karena sangat membahayakan tumbuh kembang anak, sebaiknya dibatalkan karena tidak berpihak pada kepentingan terbaik bagi anak,” kata Heru dikutip dari CNNIndonesia.com, Selasa (28/2)