Jurnal Pilarnusantara | Cristhiyan Zafnat
Jakarta, Pilarnusantara.id– Joko Widodo (Jokowi), presiden RI, memprediksi pada tahun 2027, Indonesia akan menjadi produsen kendaraan ringan terbesar di dunia. Hal ini tidak jauh berbeda dengan tambang cadangan yang bisa menjadi bahan baku baterai kendaraan listrik yang mengancam.
Hal itu disampaikan Jokowi saat hadir dalam Mandiri Investment Forum (MIF), Kamis (1/2). Jokowi selalu menyampaikan komitmennya untuk hilirisasi agroekosistem listrik.
Seperti yang disampaikan Jokowi dalam pernyataan yang didapat dari Sekretariat Presiden YouTube, “Nantinya ekosistem besar ini dibangun, nikel diintegrasikan dengan tembaga, dengan bauksit, dengan timahnya karena ini berada di pulau yg berbeda-beda, bisa diintegrasikan dengan pembangkit EV.”
Lebih lanjut, dengan strategi ini, Jokowi mengisyaratkan bahwa Indonesia bisa menjadi produsen kendaraan ringan terbesar di dunia. Ia memperkirakan hal ini akan terselesaikan dalam lima tahun ke depan.
“Jika Anda ingin melakukannya, kami adalah produsen mobil terbesar di dunia. Saya tidak yakin apa arti tambah nilai yang muncul di sudut tertentu. Prediksi saya adalah 2027–2028, jadi ini itemnya. Selalu waspada , konsisten, dan gigih” paparnya.
Saat ini sudah ada tiga kendaraan listrik yang tersedia di Indonesia, yakni Hyundai Ioniq 5, Wuling Air EV, dan DFSK Gelora E.
Dalam beberapa tahun terakhir, kereta api listrik di Indonesia terus meningkat. Hal ini sebagai akibat dari jumlah pembelian kendaraan bergerak berlistrik yang meningkat tahun lalu.
Memperoleh informasi penjualan grosir kendaraan listrik di Indonesia dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) dari tahun 2022 sampai dengan 20.681 unit, atau turun hampir 545,2 persen dari tahun 2021 sampai dengan 2021 yang hanya mampu menjual 3.205 unit. unit.
Proyek EV dibagi menjadi tiga kategori: kendaraan bertenaga baterai atau baterai-listrik (BEV), kendaraan listrik hibrida (HEV), dan kendaraan listrik hibrida plug-in (PHEV).
Menurut data Gaikindo, pada 2022 akan ada lebih dari 10.327 BEV yang terjual. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya memperbolehkan pembelian 687 BEV hingga 2022, jumlah pembelian yang dilakukan pada periode ini meningkat hampir 1.403 persen.
Wuling Air EV menjadi pelopor pasar mobile listrik bertenaga baterai di Indonesia beberapa tahun lalu. Sekitar 8.053 unit telah terjual oleh mereka sejak transaksi pertama mereka, dengan 6.859 unit di antaranya adalah model Air EV dengan jangkauan yang lebih jauh dan 1.194 adalah jangkauan standar.
Selain itu, penjualan kendaraan hybrid di Indonesia tahun lalu mencapai 10.344 unit, meningkat sekitar 318,4 persen dari periode yang sama tahun 2021 yang hanya mencapai 2.472 unit.
Suzuki Ertiga Hybrid mengurangi perdagangan di segmen ini dengan hitungan panji sebanyak 5.244 unit. Varian hybrid Toyota Innova Zenix menempati posisi kedua dengan total terjual 2.519 unit.
Sebaliknya, harga kendaraan PHEV pada tahun 2022 semakin meningkat. Menurut data Gaikindo setahun lalu, saat ini hanya ada 10 kendaraan PHEV yang dijual, naik menjadi 46 pada 2021.
(red/czp)