Kemenag soal Biaya Haji Rp69 Juta: Tak Ada Konteks Beratkan Jemaah

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag menyatakan tak pernah ada konteks untuk memberatkan jemaah soal biaya haji Rp69 juta. (CNNIndonesia/Panji Septo Raharjo)
Follow Us

Jurnal Pilar | Ibnu Sayyid Daffa

Jakarta, Pilarnusantara.id – Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief mengatakan Kementerian Agama (Kemenag) tidak pernah bermaksud memberatkan jemaah haji dengan mematok biaya Rp69 juta.

Bacaan Lainnya

“Kemenag tidak ada konteks untuk memberatkan jamaah. Tapi kami berbicara juga, ini loh indikasi harga di luar negeri saat ini seperti ini,” ujar Hilman di Kompleks Parlemen, Kamis (26/1).

Menurutnya, Kemenag sedang mencari biaya rasional dan proporsional dengan kondisi yang tidak memberatkan jemaah haji 2023.

“Yang ingin saya sampaikan dalam diskusi tadi bahwa ada beberapa faktor dan aspek komponen dalam menetapkan biaya,” tuturnya.

“Biaya untuk penerbangan transportasi udara tinggi, kami ajukan sekian. Tapi nanti akan dikonfirmasi dengan mitra kami dari maskapai dari Arab Saudi,” imbuhnya.

Selain itu, Hilman juga mengatakan pihaknya sedang mengoreksi komponen-komponen yang membuat biaya haji meningkat.

“Semua layanan, ada peningkatan apa saja di aspek A, segini 25 persen, ini 20 persen, nah kira-kira ujungnya berapa. Itu, kan, nanti dihitung lagi,” kata dia.

Menurut Hilman, pihaknya ingin keseluruhan biaya haji proporsional demi kebaikan pemerintah maupun DPR agar biaya haji terjangkau oleh masyarakat.

“Tapi di saat yang bersamaan kami ingin menjaga keuangan haji itu,” ujar Hilman.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Diah Pitaloka mengatakan pihaknya sedang melihat efisiensi sejumlah komponen untuk menekan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) yang harus dibayarkan calon jemaah dari Indonesia.

Sebelumnya Kemenag mengusulkan ke DPR agar BPIH yang harus dibayar masing-masing calon jemaah haji Indonesia tahun ini adalah Rp69 juta.

Pihaknya berharap upaya efisiensi anggaran bisa menurunkan biaya haji yang dibayar jemaah hingga sekitar Rp19 juta. Menurutnya, angka psikologis yang patut dibayar calon jemaah haji Indonesia setidaknya Rp50 juta.

Oleh karena itu, pihaknya berharap bisa mengeksplorasi sejumlah layanan yang bisa ditekan, terutama harga tiket penerbangan.

“Kami akan melihat tren harga pesawat haji biasa dengan haji khusus. Bagaimana komposisi komponen harga pesawat ini supaya turun. Angka psikologisnya kami berharap dari jemaah Rp 50 juta,” ujar Diah Pitaloka di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (26/1).