Mahfud MD: Aparat Hampir Serbu OPM untuk Bebaskan Pilot Susi Air

Menko Polhukam Mahfud MD mengungkap aparat keamanan hampir menyerbu Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Follow Us

Jurnal Pilar | Ibnu Sayyid Daffa

Jakarta, Pilarnusantara.id – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengungkap aparat keamanan hampir menyerbu Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

Mahfud mengatakan kelompok OPM meminta Papua merdeka jika pemerintah ingin pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens dibebaskan.

Bacaan Lainnya

Namun, kata Mahfud, ketika aparat keamanan siap bergerak menyerbu OPM, pihak Selandia Baru meminta agar tak ada tindakan kekerasan untuk membebaskan warga negaranya itu.

“Saya sudah tahu loh tempatnya, koordinat berapa seperti itu. Kamu sudah kita kepung sekarang, tetapi begitu kita mau bergerak kan pemerintah Selandia Baru datang ke sini dan memohon tidak ada tindak kekerasan,” kata Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (21/2).

Mahfud menyebut Selandia Baru ingin memprioritaskan keselamatan Philip, warga negara mereka. Menurutnya, mereka menilai persoalan ini bisa menjadi urusan internasional jika diselesaikan melalui kekerasan.

Pemerintah, kata Mahfud, memahami alasan Selandia Baru tersebut. Ia berkata pemerintah pun enggan menjadikan penyanderaan pilot Susi Air ini menjadi urusan internasional.

“Kalau internasional itu kita yang rugi, Pak. Oleh sebab itu, kita masih tangani ditunggu saja mudah-mudahan ada penyelesaian,” ujarnya.

Sebelumnya, OPM menyerang pesawat Susi Air pada Selasa (7/2) lalu. Mereka juga membawa pergi pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens.

Upaya pembebasan pilot yang disandera OPM kelompok Egianus Kogoya belum berjalan mulus. Hingga saat ini, Philip masih dalam penyanderaan OPM.

Dalam perjalanannya, kelompok ini sempat merilis foto dan video yangmenampilkan kondisi pilot berkebangsaan Selandia Baru itu.

Philip dalam salah satu video menyampaikan pesan bahwaOPM menangkapnya untuk menuntut kemerdekaan Papua. Dia juga mengatakan kalimat yang sama dalam versi bahasa Inggris.

“Kelompok Papua menangkap saya dan mereka berjuang untuk kemerdekaan Papua. Mereka minta agar militer Indonesia pulang dan jika tidak mereka tetap menahan saya dan keselamatan saya akan terancam,” kata Philip menambahkan.

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Muhammad Saleh Mustafa mengatakan aparat mengedepankan dialog dalam menyelamatkan Philip.

“Masih dilakukan pendekatan dialog atau soft approach yang dilakukan oleh tokoh agama, tokoh masyarakat dan Pemerintah Daerah Nduga,” kata Saleh di Papua, Kamis (16/2).