Jurnal Pilar | Ibnu Sayyid Daffa
Jakarta, Pilarnusantara.id – Kabiro Humas Kementerian Sosial (Kemensos) Romal Uli Jaya Sinaga mengakui bahwa mobil dinas yang dicuci oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini mati pajak.
Ia menjelaskan mobil itu semula digunakan oleh Ditjen Penanganan Fakir Miskin. Namun, Ditjen tersebut dihapus dan dialihkan ke biro umum, sehingga hal tersebut menjadi alasan matinya pajak mobil tersebut.
“Kebetulan memang itu mobil pajaknya mati, karena peralihan. Kemarin kan Ditjen Penanganan Fakir Miskin kan dilikuidasi, jadi mobil itu mobil dirjen yang ingin dilikuidasi dan dipindahkan ke biro umum, jadi proses pemindahan ke biro umum itulah kenapa pajaknya mati,” ujar Romal dilansir dari detikcom, Selasa (28/2).
Romal mengatakan saat ini di Kemensos hanya tersisa tiga Dirjen dari yang semula empat Dirjen sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo. Ia pun tak menampik bahwa mobil dinas yang dicuci Risma itu mati pajak.
“Kami kan tinggal tiga dirjen, sesuai arahan Pak Presiden, kita ada penyederhanaan struktur jadi dulunya ada empat dirjen jadi tiga. Jadi itu mobil Dirjen Penanganan Fakir Miskin jadi karena proses pengalihan jadi mati pajaknya, kami akui memang pajaknya mati,” kata Romal.
Romal mengatakan pajak mobil tersebut pun kini dalam proses perpanjang. Dia berharap proses perpanjangan itu selesai dalam waktu dekat.
“Dan kebetulan hari ini sudah kita perpanjang. Semoga besok pagi sudah kelar prosesnya di Samsat,” ujarnya.
Sebelumnya, video Risma yang mencuci mobil dinas viral di media sosial. Selain cibiran dari netizen untuk politikus PDIP itu, mobil tersebut turut menjadi bahan kritikan karena pajaknya disebut mati.
Dalam video yang disebar di akun Instagram itu terlihat Risma memakai baju putih dan celana hitam serta kerudung hitam sedang mencuci mobil.
Risma mencuci mobil menggunakan selang lengkap dengan sepatu bot merah. Mobil yang dicuci itu berwarna hitam dengan pelat merah B-1540-PQS. Dalam keterangan yang dibagikan, dinarasikan pajak mobil tersebut mati.
