Ornamen Kubah Masjid Sheikh Zayed Solo Patah Akibat Hujan Angin

Ornamen bulan sabit di kubah Masjid Sheikh Zayed Solo patah akibat hujan angin. (CNN Indonesia/Rosyid)
Follow Us

Jurnal Pilar | Ibnu Sayyid Daffa

Jakarta, Pilarnusantara.id – Ornamen di kubah Masjid Raya Sheikh Zayed Al Nahyan, Gilingan, Banjarsari, Solo, patah akibat hujan disertai angin kencang pada Minggu (29/1). Saat ini, ornamen berbentuk bulan sabit itu tampak menggelantung.

Bacaan Lainnya

Kepala Kementerian Agama Kota Solo Hidayat Maskur menyatakan pihaknya sudah mengecek ke lokasi.

“Iya, betul (patah), kami sudah cek itu patah karena hujan kemarin deras dan angin,” kata Hidayat dikutip dari detikJateng, Senin (30/1).

Hidayat menyebut kerusakan kubah akan diperbaiki oleh kontraktor. Menurutnya, saat ini masih tahap menyusun bahan.

“Dari kontraktor mungkin hari ini akan diperbaiki, masih nunggu. Karena kalau hujan tidak berani naik, ini baru nyusun bahan. Nanti akan diperbaiki,” ujarnya.

Hidayat mengatakan perbaikan ornamen pada kubah membutuhkan waktu yang lama. Namun, ia memastikan tak ada masalah akibat kerusakan ornamen itu.

“Ya butuh (waktu) lama karena tempatnya di atas, ganti ornamen. Tidak menimbulkan kebocoran, tidak ada masalah,” ucapnya.

Hidayat mengatakan akan melakukan evaluasi. Ia pun meminta kontraktor memasang ornamen dengan bahan yang lebih tebal.

“Ibaratnya kayak ditancepke, itu kan tembaga kosong. Nanti di evaluasi karena tempatnya di atas memang sulit masangnya. Kalau pekerjaannya mungkin cepat tapi masangnya yang lama. Saya tadi minta untuk dipasangkan yang lebih tebal atau dikasih apa,” kata dia.

“Biar sekalian dibuat yang memang bagus, tahan angin, dan tahan hujan. Seperti inikan kalau sudah diserahkan malah jadi bingung,” tambahnya.

Selain itu itu, Hidayat mengatakan masih ada beberapa perbaikan di masjid hadiah pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) itu. Ia menuturkan masih ada bagian marmer yang belum rapi.

“Sebagian marmer di dalam masih belum rapi masih dirapikan. Kemudian ada pengecatan ulang banyak tempat yang dicat ulang. Masih banyak untuk pengecatan ulang,” katanya.