Pleidoi Ferdy Sambo: Membutuhkan, Menyangkal Berinteraksi Dengan Perempuan, Dan Dituduh Melakukan Pemerkosaan

Follow Us

Jurnal Pilar | Muhammad Syafei

Jakarta, Pilarnusantara.id – Pada Selasa, 24 Januari 2023, Irjen Ferdy Sambo, mantan Kepala Divisi Propam Mabes Polri, menyampaikan pembelaannya. Dalam persidangan selanjutnya atas pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, semua pembelaannya dilakukan.

Bacaan Lainnya

Sambo mengaku terdorong mengungkit dugaan perkosaan istrinya Putri Candrawathi. Beberapa pembelaan ini diharapkan dapat menghasilkan pengurangan hukuman.

1. Menjadi panik
Saat Sambo membacakan pembelaannya kepada majelis hakim, ia mengaku berada dalam situasi genting. Nyatanya, dia mengakui bahwa dia telah memberikan permohonannya dengan moniker “Pertahanan yang Sia-sia”.

Sambo menilai usahanya membela diri akan sia-sia karena semua orang cenderung menganggap dirinya bertanggung jawab atas meninggalnya Brigadir J. Dia mengklaim bahwa seseorang dengan reputasi sebagai pembunuh tidak akan dipercaya.

Selain itu, ia menambahkan bahwa dirinya dibuat frustasi dengan banyaknya tuntutan dan cemoohan dari semua pihak. Sambo menilai, dibandingkan dengan terduga pelaku pembunuhan lainnya, opini publik terhadap dirinya sebagai terdakwa kasus pembunuhan jauh lebih luar biasa.

Di tengah hinaan, ejekan, cibiran, dan tekanan luar biasa dari semua pihak pada diri saya dan keluarga saya, dia menyatakan, “Awalnya, saya ingin memberi label catatan pembelaan ini: ‘Pertahanan yang Tidak Berguna’.”

  1. Menyangkal memiliki bungker uang, operasi perjudian, pengedar narkoba, dan mempermainkan wanita.

Dia mengakui bahwa liputan media tentang persidangannya membuatnya frustrasi. Sambo menegaskan bahwa banyak berita buruk yang menyebabkan publik mengkritiknya secara tidak adil.

Beberapa berita yang diyakininya tidak benar sempat beredar di media, antara lain soal punya banyak selingkuhan, berkhianat, bahkan punya tabungan miliaran rupiah atas nama Yosua.

Selain itu, Sambo membantah klaim bahwa dia terkait dengan kartel narkoba dan tempat perjudian. Menurut dia, tudingan itu sengaja dibuat untuk mendukung ide-ide meresahkan guna menghukumnya dengan keras.

Semua itu, menurut Sambo, “tidak akurat dan sengaja disebarluaskan untuk menimbulkan pandangan keji terhadap saya, sehingga hukuman seberat-beratnya harus dijatuhkan tanpa perlu mendengar dan memperhitungkan pembelaan terdakwa seperti saya. “