Jurnal Pilar | Muhammad Syafei
Pilarnusantara – Bagi masyarakat Tionghoa, mie panjang umur atau yang dikenal dengan siu mi memiliki makna tersendiri. Biasanya disajikan saat perayaan ulang tahun dan Tahun Baru Imlek.
Orang Tionghoa menganggap mie keabadian lebih dari sekedar makanan; mereka memandangnya sebagai simbol rezeki yang langgeng dan umur panjang.
Oleh karena itu, tidak disarankan untuk mengganggu pemasakan mie umur dengan sengaja.
Kecuali empat, menggunakan angka genap lebih disukai saat menggunakan telur puyuh, yang dianggap menandakan kesempurnaan.
Lihat resep mie umur di Foodplace di bawah ini untuk informasi tambahan.
Resep mi panjang umur
Bahan:
- 8 siung bawang merah
- 5 siung bawang putih
- 1 buah wortel, iris
- 50 gram kol, potong-potong
- 2 lembar sawi putih, potong-potong
- 1 ikat caisim, potong-potong
- 2 buah cabai merah besar, iris
- 2 batang daun bawang, potong-potong
- 3 buah bakso sapi, potong-potong
- 3 buah bakso ikan, potong-potong
- 2 sdm minyak
- 100 gr daging ayam, potong dadu
- 1 sdt garam
- 1 sdt penyedap
- 1 sdm kecap asin
- 1 sdm saus tiram
- 8 butir telur puyuh
- 100 gr mi telur
- 2 sdm kecap manis
Cara membuat mi panjang umur
-
Haluskan bawang merah dan bawang putih.
-
Tumis bumbu halus, cabai merah, dada ayam, dan bakso, masak sambil terus diaduk.
-
Tambahkan wortel, garam, penyedap, kecap asin, saus tiram, kecap manis, lada, dan air. Masak kembali sambil terus diaduk.
-
Masukkan sawi, caisim, dan telur puyuh, aduk-aduk.
-
Masukkan mi telur, minyak waijen, daun bawang, dan cabai merah besar. Masak hingga matang dan tercampur rata. Sajikan.