Respons Unand Soal Pelecehan Seksual 2 Mahasiswa FK: Tindak Tegas!

Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand), Padang, Sumbar. (Foto: Jeka Kampai/detikSumut)
Follow Us

Jurnal Pilar | Ibnu Sayyid Daffa

Padang, Pilarnusantara.id – Pihak Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat (Sumbar) menegaskan, tidak menolerir setiap perbuatan pelecehan yang terjadi di lingkungan kampus. Kasus dua sejoli di Fakultas Kedokteran yang sedang viral akan ditangani secara serius dan objektif.

“Segala bentuk perbuatan pelecehan, pelanggaran, hukum, norma, etika, dan moral harus dihilangkan dari kehidupan lembaga pendidikan. Apabila terjadi tindakan tercela yang dilakukan warga kampus, sesuai kewenangan yang dimiliki, kampus akan bertindak tegas, dengan serius dan objektif,” kata Sekretaris Unand, Hermaidi kepada wartawan, Senin (27/2/2023).

Bacaan Lainnya

Ia mengatakan, Unand komit menjalankan prinsip-prinsip membangun kehidupan kampus yang bermartabat , termasuk atas kejadian dugaan kekerasan seksual yang terjadi pada Fakultas Kedokteran.

“Sebagai bentuk dari tanggung jawab Unand, maka ketika masuk laporan dugaan tindak kekerasan, Satuan Tugas PPKS segera menindaklanjutinya,” katanya.

Sebelumnya, kampus itu kembali diguncang kasus pelecehan seksual. Jika pada kasus sebelumnya pelaku adalah dosen, kali ini pelakunya merupakan sepasang kekasih yang sedang kuliah di Fakultas Kedokteran.

Dua sejoli calon dokter itu diduga melakukan pelecehan seksual terhadap rekan-rekannya sesama mahasiswa. Tak sekedar pelecehan, keduanya juga diduga memiliki perilaku seksual menyimpang.Keduanya saling bertukar konten berisi foto dan video vulgar teman-temannya sendiri yang diambil secara diam-diam demi memuaskan hasrat.

Mencuatnya kasus tersebut setelah ramai perbincangan di akun sosial media @andalasfess. Pada Jumat (24/2/2023) lalu, akun Komunitas Sivitas Akademika Unand itu merilis tentang kronologi kasusnya sambil menyindir para pelaku yang masih bebas, meski korban sudah melapor ke pihak kampus hingga ke polisi.

Bantu UP kasus pelecehan di FK predatornya masih bebas. Korban sudah lapor lapor ke prodi, fakultas, rektorat, satgas, polda, tp pelaku masih bebas uaf!,” tulis @andalasfess dalam thread twitter.

dikutip dari detikSumut, Senin (27/2/2023), postingan itu sudah dilihat lebih dari 2 Juta orang, di re-tweet ulang oleh 6,700-an kali, dikutip 2,400 kali serta disukai 16 ribu orang.

Ikut disebarkan dua foto sejoli terduga pelaku dan juga kronologi pelecehan seksual yang mereka lakukan.

Berikut kronologi yang dijelaskan @andalasfess:

Si pelaku cewek ini, dia suka nginap di kos rumah teman2 terdekatnya dengan alasan dia ga bisa pulang ke kos krn kos nya udh dikunci kemalaman, dan juga alasan mau curhat dan cerita2 ttg cowoknya.

Saat korban udah tidur di kosnya, dia ngelakuin aksinya yaitu membuka baju korban dan memfotokan serta videoin korban. Not only that, she did something more crazy and dirty ke korban sambil direkam dan difotokan. Lalu foto dan video itu dikasihnya langsung ke pacarnya.

Berdasarkan pengakuan si cewe dan bukti2 chat, memang benar si cowo ini yang suka mancing si cewe utk ngelakuin ini.

Bahkan saat ditanya sama pihak berwajib lsg terkait motifnya apa, si cewek ini bilang untuk memuaskan nafsu cowonya yang suka lihat l3sbi berhubungan.

Sekarang korban2 nggak tau foto dan video ini udah sampe mana disebarkan oleh mereka, dan gakada jaminan apapun yg bisa bikin korban2 percaya kalo foto dan video mereka ga disebar kemana2.

Dan yang cowok jg melakukan yang sama, saat main dan nginap sama tmn tmnnya, ngelakuin hal yg sama kayak cewe bahkan saat di kampus, cowo itu foto diam diam tmn cewenya dan memfokuskan ke bagian2 tubuh (pasti semua org paham maksud bagian tubuh ini).

Mereka mengaku kpd pihak berwajib sudah melakukan saling kirim “konten” ini sejak Juni dan baru ketahuan Desember akhir kemarin.

Darimana kasus ini terungkap? Dari pengakuan si pelaku cewe sendiri. Kenapa pelaku cewenya bisa ngaku? Karna pelaku cewe sudah terpojok, dengan ditambah ada juga korban yg sempat terbangun saat mau dibuka bajunya, tapi korban tsb tdk bs bertindak lebih jauh karena saat itu belum punya bukti.

Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Universitas Andalas (Unand) mengaku sedang menangani kasus tersebut. Laporan diterima tanggal 23 Desember 2022 silam dari pelapor yang merupakan salah seorang korban.

“Ketika masuk laporan dugaan tindak kekerasan dimaksud, Satuan Tugas PPKS Unand segera menindaklanjutinya,” kata dr.Rika Susanti, Ketua Satgas PPKS Unand dikutip dari detikSumut.

Rika membenarkan, kasus tersebut melibatkan dua sejoli calon dokter di Fakultas Kedokteran.
Ahli forensik yang juga mantan Dekan Fakultas Kedokteran Unand itu menyebut pihaknya juga sudah memeriksa kedua terduga pelaku.

“Kedua pelaku sudah mengakui perbuatannya. Kasusya sudah kita tangani. Saat ini Satgas sedang merumuskan rekomendasi terhadap kasus ini,” jelas Rika.

Sebelum kasus duo sejoli calon dokter ini, Unand juga sempat dihebohkan dengan kasus oknum dosen pembimbing yang melecehkan mahasiswinya.

Adalah KC, oknum dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) yang mengancam mahasiswinya tidak lulus mata kuliah jika tak mau dilecehkan.Satgas PPKS yang menangani perkara itu menemukan 8 korban.

Satu di antaranya mengalami trauma, karena tak sekedar dilecehkan melainkan diperkosa. Sang mahasiswi bahkan tidak berani lagi kuliah dan sudah dua semester Berhenti Studi Sementara (BSS).