Sandiaga Uno Ternyata Memilih Anies Baswedan Untuk Menjabat Gubernur DKI Jakarta pada 2017.

Follow Us

Jurnal Pilar | Muhammad Syafei

Jakarta, Pilarnusantara.id – Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yang berkampanye bersama Anies Baswedan untuk Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017, mengungkapkan detail baru. Anies Baswedan diberikan peran sebagai Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta 2017 oleh Sandiaga karena kurang percaya diri atau kemampuannya saat itu.

Bacaan Lainnya

Awalnya, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menunjuk Sandi untuk posisi Cagub DKI Jakarta. Sandi membuat pengakuannya dalam episode audio Akbar Faizal Uncensored.

“Saya dan Prabowo berdiskusi soal ini. Saya tetap ngotot memperkenalkan Pak Anies sebagai calon Gubernur DKI Jakarta dalam salah satu kilas balik kami malam itu. Sandi.

Saya tidak percaya diri saat ini, Sandi mengakui. Saya membuat pilihan itu, dan hasilnya adalah kenyataan saat ini.

Pada Selasa malam, 10 Januari 2023, setelah mendengar hubungannya dengan Partai Gerindra tegang, Prabowo memanggil Sandi untuk dimintai klarifikasi.

Setelah Prabowo diketahui akan pindah partai ke Partai Persatuan Pembangunan atau PPP, Sandi dan Prabowo dikabarkan berselisih.

Namun, Pilgub DKI 2017 juga dibahas saat berdiskusi dengan Prabowo.

Seperti diketahui, Sandiaga Uno mencalonkan diri sebagai wakil gubernur di Pilkada DKI, dan Anies Baswedan menjadi calon gubernur pilihannya saat itu. Gerindra dan PKS mendukung pasangan tersebut. Akhirnya tim Anies-Sandi menang.

Menurut angka yang dibuat oleh Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta, duo Anies dan Sandiaga menang dengan 57,96% suara. Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat memperoleh 42,04 persen suara.

Kompatibilitas Politik dengan Aies
Selain membeberkan sikap Gubernur DKI Jakarta, Sandi membeberkan pakta politik yang disusun dirinya, Prabowo Subianto, dan Anies lalu ditandatangani.

Legitimasi kesepakatan antara Prabowo Subianto dan Anies Baswedan menjadi salah satu faktor krusial. “Kontrak ini sah. Tiga di antaranya ditandatangani, dan seingat saya, ada biaya meterai yang dibayarkan,” kata Sandiaga Uno.

Berita perjanjian ini pertama kali muncul di acara yang sama. Hal itu terlihat dari jawaban Sandiaga Uno atas pertanyaan soal tersebarnya bukti video yang menunjukkan Anies Baswedan menolak mencalonkan diri sebagai presiden jika Prabowo melakukannya.

Sandiaga Uno menegaskan kembali apa yang dikatakan dalam podcast tersebut. Dalam pertemuan singkat dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada 30 Januari 2023, di Istana Negara Jakarta, Sandi menyatakan, “Kesepakatan itu ditandatangani tiga pihak, saya sendiri, Pak Prabowo, dan Pak Anies.

Sandi yakin kejadian itu diungkapkan dan ditulis oleh Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon. “Setahu saya sekarang juga dipegang oleh Pak Dasco (Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad), dan sebagai hasilnya kemungkinan Pak Dasco atau Pak Fadli bisa memberikan keterangan karena jelas Pak Prabowo dan Pak Anies hadir, kata pembicara.

Sandi menegaskan, kejadian tersebut terkait dengan Pilgub DKI Jakarta 2017 yang dimaksud. Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera resmi dusung Anies dan Sandi saat itu (PKS). “Dalam hal ini kami tanda tangan sebelum mendaftar ke KPUD (Komisi Pemilihan Umum Daerah) September 2016,” katanya.

Sudirman Said menanggapi pernyataan Sandiaga Uno terkait kesepakatan tersebut dan tanggapan Ketua Tim Anies Baswedan.

Said menegaskan bahwa dia tidak mengetahui kesepakatan itu. Ia mengatakan Sandiaga Uno dan pengaturan saat ini tentang pembagian biaya kampanye Pilkada 2017. Anies dan Sandi bersaing memperebutkan posisi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Pilkada.

“Tidak ada kesepakatan yang menjadi perhatian saya. Yang saya tahu, Pak Sandi dan saya memiliki kesepakatan untuk membagi biaya pilkada,” jelas Sudirman pada 30 Januari 2023 di Bandara Soekarno-Hatta.