Setelah Tank Tempur Yang Dijanjikan Barat Rusia Menyerang Ukraina Menewaskan 11 Orang

Follow Us

Jurnal Pilarnusantara | Daniel Ifna Pratama

Jakarta, pilarnusantara.id – Sedikitnya 11 orang tewas akibat serangkaian serangan rudal dan drone yang ditembakkan Rusia ke Ukraina pada Kamis (26/1) waktu setempat. Setelah Jerman dan Amerika Serikat menjamin tank tempur Ukraina, rangkaian serangan ini terjadi keesokan harinya.

Bacaan Lainnya

Putaran terbaru serangan Rusia terjadi ketika Kremlin menyatakan bahwa tank-tank itu “mewakili partisipasi langsung dalam pertempuran.” Menurut layanan darurat Ukraina, 11 orang tewas dan 11 lainnya luka-luka akibat serangan rudal Rusia terbaru.

Menurut militer Ukraina, tentaranya menembak jatuh 47 dari 55 rudal yang diluncurkan Rusia. Rusia secara konsisten menyerang infrastruktur listrik Ukraina sejak Oktober, yang berada di bawah titik beku.

German Galushchenko, menteri energi Ukraina, menuduh Rusia mencoba “menciptakan kegagalan sistemik dalam sistem energi Ukraina.”

Serangan terbaru Rusia terjadi setelah Amerika Serikat mengatakan pada hari Rabu akan memasok 31 tank Abrams ke Ukraina, sementara Kanselir Jerman Olaf Scholz memberikan izin untuk mengirim 14 tank Leopard 2, yang telah diminta Ukraina selama berbulan-bulan.

Pemerintah Inggris juga mengatakan akan mengirim tank tempur pada akhir Maret, dengan pelatihan dimulai minggu depan.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan harapannya bahwa Barat akan mengirim rudal jarak jauh dan jet ke negaranya untuk membantu mengusir pasukan Rusia.

Pernyataan tersebut disampaikan Zelensky pada Rabu (25/1) waktu setempat saat mengucapkan terima kasih kepada Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden AS Joe Biden atas keputusan mereka mengirim tank tempur ke Ukraina berdasarkan permintaan.

Namun, Zelensky juga mengatakan Ukraina membutuhkan lebih banyak senjata, termasuk rudal jarak jauh dan jet. Dia juga mendesak negara-negara Barat untuk mengirim tank dengan cepat dan dalam volume yang cukup.

“Kecepatan dan volume adalah kuncinya sekarang,” katanya, mengacu pada pengiriman dan pelatihan tentara.