Korensponden : Hasyem Djito | Editor : Sayyid Daffa
PilarNusantara.id – Pertikaian antara Desa Rai Oi dengan Desa Parangina Kecamatan Sape Kabupaten Bima ini, terpicu dari keributan dan saling bacok antara Saudara Jufrin alias ance 38 tahun dengan Saudara Ishaka desa Parangina, hingga mengakibatkan tawuran antara dua desa dengan masa yang cukup besar pada hari Sabtu, 11 November 2021.
Kronologis kejadian berawal saudara Jufrin mendapatkan informasi bahwa HP milik anak nya telah hilang dan diduga di ambil oleh anaknya saudara Ishaka alias haka. dan mendatangi rumahnya, dengan maksud untuk menanyakan info tentang hp anak nya yang telah hilang, namun terjadi percekcokan yang akhirnya Jufrin naik pitam dan melakukan pembacokan terhadap saudara Ishaka, hingga mengakibatkan luka parah pada bagian kaki saudara ishaka.
Keluarga besar sudara Ishaka yang mendengar kabar saudara ishaka di aniyaya oleh saudara Jufrin, keluarga besar dari saudara ishaka tidak terima dan melakukan penyerangan ke desa Rai oi Kecamatan sape kabupaten Bima, hingga terjadi percekcokan antara dua kelompok keluarga besar yang ada di Desa tersebut yakni keturunan Ama Ola dan keturunan Ama Heko, kedua keturunan tersebut memiliki pengaruh besar dalam Desa tersebut sehingga apabila kedua keturunan tersebut konflik maka akan melibatkan masa yang besar sehingga menimbulkan banyaknya korban.
Brimob kompi 3 Batalyon C tiba di TKP, dan membackup pihak Polsek sape untuk melerai masa yang melakukan aksi saling serang namun warga tidak menghiraukan himbauan petugas, dan aksi saling serang masih berlangsung namun masa masih tetap bertahan di dalam gang Desa tersebut. Untuk menghidari perkelahian meluas Pemerintah Kedua Desa segera melakulan Kordinasi kepihak kedua keluaga yang bertikai dan memberikan himbau kedua pihak keluarga yang bertikai agar menghentikan pertikaian ini dan menyerahkan kasus ini pada aparat yang berwajib dan diselesaikan dengan jalur hukum yang ada.
Keluarga besar saudara Ishaka meminta, apabila pelaku pembacokan saudara Jufrin belum di amankan maka aksi saling serang akan tetap berlanjut dan kemungkinan besar akan timbul korban baru karena Kedua keturunan tersebut antara pelaku dan korban sama sama memiliki keluarga yang besar di kedua desa tersebut. (Korensponden Hasyem/PilarMedia/PN.id)