Jurnal Pilar | Muhammad Syafei
Jakarta, Pilarnusantara.id – Jenis ikan yang disebut mackerel biasanya menghuni sungai dan laut di seluruh dunia. Di beberapa negara, khususnya di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, ikan ini sering digunakan sebagai bahan masakan.
Selain menjadi sumber protein yang baik, makarel juga merupakan pembangkit tenaga diet. Asam lemak omega-3, yang diketahui dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke, adalah salah satu lemak bermanfaat yang ditemukan dalam makarel.
Selain itu, makarel merupakan sumber mineral yang baik termasuk selenium, yodium, dan fosfor serta vitamin D, yang penting untuk tulang dan gigi yang kuat. Selain itu rendah kalori dan cocok untuk diet rendah lemak, daging mackerel.
Makarel ternyata memiliki nutrisi yang sebanding dengan salmon. Ahli gizi klinis dr Diana Felicia Suganda, MKes, SpGK mengungkapkan hal tersebut.
Diana menekankan perlunya protein hewani bagi tubuh, terutama bagi remaja dan ibu hamil untuk mengurangi bahaya gizi buruk. Pilihannya banyak dan tidak perlu mahal seperti makarel.
“Karena protein hewani itu mahal, kita cenderung berpikir bahwa itu harus daging atau ikan. Tidak, bahkan jika harga ikan kembung bisa sampai seperempat harga salmon, itu tidak kalah bergizi atau kaya akan asam lemak omega-3. (lebih murah). Jadi, jangan ragu untuk lebih banyak mengonsumsi protein hewani” Saat dihubungi pada Jumat, 27 Januari 2023, di Jakarta Pusat, kata dr Diana.
Makanan tinggi omega-3 termasuk mackerel dan salmon. Ikan yang mengandung asam lemak omega-3 eicosapentaenoic acid (EPA) dan docosahexaenoic acid (DHA).
Menurut penelitian, orang yang mengonsumsi makanan tinggi omega-3 cenderung tidak mengalami depresi. Omega-3, sementara itu, membantu mengobati tanda dan gejala depresi dan gangguan kecemasan pada manusia.
