Tiga Orang Tewas Dalam Penembakan di AS yang Dimulai di Washington, D.C. Ada Juga Yang Bunuh Diri

Follow Us

Jurnal Pilarnusantara | Daniel Ifna Pratama

Los Angeles, pilarnusantara.id – Penembakan massal AS baru saja terjadi di Kota Yakima, negara bagian Washington, yang diikuti massa negara bagian California. Tiga orang dilaporkan tewas dalam insiden terbaru oleh orang-orang bersenjata yang dilaporkan menyerang secara acak.

Bacaan Lainnya

Penembak menelepon ibunya sebelum bunuh diri pada Selasa (24 Januari 2023). 18 orang tewas dalam dua pembunuhan massal sebelumnya di California.

Pada Senin 23 Februari 2012 malam waktu setempat, Jarid Haddock, 21, diduga melepaskan tembakan di dalam dan sekitar minimarket sebelum kabur.

Kemudian, polisi meluncurkan perburuan besar-besaran di seluruh kota berpenduduk 100.000 orang itu.

Mereka melakukan ini sambil memberi tahu masyarakat bahwa masih ada orang-orang bersenjata berbahaya di daerah tersebut yang menimbulkan ancaman.

“Tidak ada konflik nyata antara kedua belah pihak. Penyerang baru saja masuk dan mulai menembak,” kata Kepala Polisi Yakima Matthew Murray Selasa pagi waktu setempat, dikutip AFP.

Beberapa jam kemudian polisi menerima telepon 911 dari seorang wanita yang mengatakan bahwa pria yang dia cari telah meminjam teleponnya.

“Dia (tersangka) kemudian menelepon ibunya dan membuat beberapa pernyataan yang memberatkan termasuk ‘Saya membunuh orang-orang itu’,” kata Murray kepada wartawan.

Menurutnya, tersangka juga beberapa kali melontarkan pernyataan di depan pemilik telepon bahwa ia akan bunuh diri. Petugas pertama berlari ke tempat kejadian di dekat supermarket, tiba tepat pada waktunya untuk mendengar suara tembakan sebagai dugaan bunuh diri.

“Mereka memberikan perawatan medis untuk mencoba menyelamatkan nyawanya, tetapi dia kemudian dinyatakan meninggal,” kata Murray.

Penembakan Yakima adalah kekerasan senjata terbaru yang mengguncang Amerika Serikat. Pada hari Senin, tujuh orang tewas di dua lokasi pertanian di San Francisco ketika seorang pekerja pertanian China-Amerika diyakini telah menembaki rekan-rekannya.

Huu Can Tran menembak dirinya sendiri hingga tewas beberapa jam kemudian ketika polisi masuk dengan mobil vannya.