Hotman Paris: Perdebatan Sidang MK Hari Ini Kami Menang 12-0

Hotman Paris mengatakan saksi yang dihadirkan dalam sidang sengketa Pilpres 2024 menepis segala permohonan kubu AMIN dan Ganjar. ANTARA FOTO/ERLANGGA BREGAS PRAKOSO

Jurnal Pilar | Ibnu Sayyid

Jakarta, Pilarnusantara.id – Kuasa hukum Prabowo-Gibran, Hotman Paris Hutapea mengklaim pihaknya memenangkan perdebatan dalam sidang sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) yang digelar hari ini, Rabu (3/4).

Bacaan Lainnya

“Hari ini terbukti lah kepiawaian jam terbang tinggi dari tim lawyer-nya 02 ini. Benar-benar terbukti, kenapa? Perdebatan hari ini 100 persen dimenangkan oleh kami 12-0,” kata Hotman di Gedung MK, Rabu.

Hotman beralasan pihak yang mempersoalkan Sirekap terbantahkan. Menurutnya, para ahli yang didatangkan KPU mengatakan perhitungan suara Pemilu 2024 dilakukan secara manual berjenjang, bukan berdasarkan Sirekap.

“Ternyata yang diumumkan oleh KPU itu bukan dari Sirekap, tapi perhitungan manual dari mulai Kecamatan dihitung berjenjang sampai provinsi, kemudian dihitung semuanya final barulah kemudian dimasukkan ke Sirekap,” kata dia.

Hotman turut mengutip pernyataan Hakim MK Arief Hidayat supaya tak meributkan Sirekap lagi lantaran perhitungan suara Pilpres 2024 tetap digelar manual dan berjenjang. Baginya, pernyataan Hakim Arief Hidayat itu telah mematahkan gugatan dari lawan-lawannya.

“Kemarin kan 01 dan 03 mengajukan saksi ahli ITE untuk membuktikan Sirekap itu tidak benar. Itu nggak ada gunanya lagi karena Sirekap kan enggak dipakai, berarti semua saksi ahli ITE mereka itu berguguran terpatahkan semua karena sirekap ternyata nggak dipakai untuk menentukan hasil pemilu kalau begitu sudah 20-0,” kata Hotman.

Disindir Refly Harun

Di tempat yang sama, anggota Tim Hukum Anies-Muhaimin, Refly Harun menilai pengacara Prabowo-Gibran punya jam terbang tinggi tapi tak pernah mendarat di MK.

“Itu bedanya orang jam terbangnya tinggi tapi mendarat di MK-nya jarang, nah kita ini mendarat di MK-nya sering,” kata Refly.

Refly menangkap ada paradoks dari ahli yang dihadirkan KPU yang bicara soal Sirekap. Ia melihat ada banyak kesalahan sampai 154.541 kali perbaikan per tanggal 27 Februari 2024 lalu.

“Kalau dilanjutkan lagi itu yang namanya perbaikan sampai 400 ribu kali. Jadi kalau ada sebuah sistem yang angkanya diperbaiki sampai 400.000 kali tiba-tiba developernya mengatakan seolah-olah everything is oke, itu kan nggak masuk akal. Makanya, kami katakan Sirekap ini alat bantu, alat memandu yaitu memandu kecurangan,” kata Refly.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *