PKB Jika Koalisi dengan PDIP: Tak Butuh 11 Bulan, 12 Hari Tuntas

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menduga partainya tak akan menunggu lama keputusan deklarasi capres-cawapres apabila berkoalisi dengan PDIP. (PKB)

Jurnal Pilar | Ibnu Sayyid

Jakarta, Pilarnusantara.id – Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menduga partainya tak akan menunggu lama membahas capres-cawapres apabila berkoalisi dengan PDIP. PKB saat ini sudah membangun koalisi bersama Partai Gerindra dalam menghadapi Pilpres 2024.

Bacaan Lainnya

Hal itu Jazilul sampaikan menyoroti sikap PDIP yang membuka pintu agar PKB bisa berkoalisi. Petinggi PDIP dan PKB sudah bertemu beberapa hari lalu.

“Jadi PDIP dan PKB itu punya hubungan sejarah yang panjang. Jadi gampang sekali dibicarakan, enggak butuh 11 bulan, cukup 12 hari tuntas itu kelihatannya,” kata Jazilul di DPP PKB, Jumat (4/8).

Jazilul mengatakan PKB harus menyelesaikan pembicaraan dengan Gerindra terlebih dahulu sebelum memutuskan pindah koalisi.

Ia juga menyoroti soal Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang tak kunjung mendeklarasikan cawapres meski sudah membangun Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama PKB.

“Yang namanya hubungan suka rela itu enggak bisa saling maksa. Sebenarnya PKB juga enggak pernah membuat ancaman ultimatum. Tapi harapannya yang membara itu kemudian dimaknai orang seperti mengancam,” ujarnya.

Cak Imin ‘diancam’ kiai

Lebih lanjut, Jazilul menyebut ancaman justru diterima Cak Imin dari para kiai, pengurus DPP Mukramar, dan para santri agar segera mendeklarasikan pasangan bersama Prabowo.

“Kiai dan pengurus DPP Muktamar semua berharap agar Pak Prabowo dan Gus Muhaimin segera deklarasi. Jadi, Cak Imin ini diancam sama kiai-kiai,” kata dia.

Ia lantas menepis anggapan Cak Imin mengancam Prabowo yang tak kunjung menunjuknya sebagai cawapres pendampingnya.

“Jadi yang diancam bukan Pak Prabowo, melainkan Gus Muhaimin. Tolong di clear-kan lama-lama Gus Muhaimin di kasih deadline nih sama kiai-kiai,” ucapnya.

Jazilul menyoroti anggapan Prabowo yang masih menunggu Presiden Joko Widodo memberikan arahan dalam menentukan cawapres. Menurutnya, hal itu tak akan terjadi.

“Jangan menuduh Pak Jokowi yang macam-macam. Yang jelas PKB itu dalam fakta kerja sama dengan Gerindra diputuskan Gus Muhaimin dan Pak Prabowo, bukan oleh Jokowi,” ujarnya.

PKB dan Gerindra telah membangun koalisi untuk menghadapi Pilpres 2024 sejak pertengahan tahun lalu. Namun, hingga kini kedua partai belum juga mendeklarasikan capres dan cawapres yang bakal diusung.

Sejauh ini Ketum Gerindra Prabowo Subianto yang dijagokan sebagai capres. Sementara belum ada kepastian Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dipilih sebagai cawapres.

Di sisi lain nama Cak Imin masuk dalam daftar kandidat cawapres pendamping Ganjar Pranowo yang diusung sebagai capres oleh PDIP. Cak Imin pun telah bertemu dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *