PKS Minta Maaf Tak Hadir ke Surabaya, Hormati Deklarasi Anies-Cak Imin

Presiden PKS Ahmad Syaikhu meminta maaf tidak hadir dalam deklarasi Anies Baswedan dengan Ketua Umum (Ketum) PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di Surabaya, Sabtu (2/9). (CNN Indonesia/Andry Novelino)

Jurnal Pilar | Ibnu Sayyid

Jakarta, Pilarnusantara.id – Presiden PKS Ahmad Syaikhu meminta maaf tidak hadir dalam deklarasi Anies Baswedan dengan Ketua Umum (Ketum) PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di Surabaya, Sabtu (2/9).

Bacaan Lainnya

Syaikhu mengaku sudah menelepon Cak Imin untuk menyampaikan langsung ketidakhadirannya tersebut.

“Saya ucapkan mohon maaf tak bisa hadir di Surabaya. Ini saya udah bertelepon ke ketum PKB yang kemarin kirim urusan me saya untuk sampaikan surat. Tapi saya telepon surat yang diberikan. Cuma kami mohon maaf tak bisa hadir ke acara di Surabaya,” kata Syaikhu di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan.

Syaikhu mengaku menyambut baik atas deklarasi duet Anies- Cak Imin. Menurutnya, hal itu semakin menguatkan kemenangan koalisi di Pilpres 2024 mendatang.

“Insyallah ini makin mengokohkan semangat memenangkannya. Dan kita optimis untuk raih kemenangan di pilpres 2024. Wujudkan Indonesia adil bermartabat,” ujarnya.

Syaikhu menyebut PKS menghormati juga keputusan NasDem dan PKB terkait deklarasi itu. Namun, PKS akan kembali melakukan rapat di Majelis Syuro usai Cak Imin resmi dinyatakan menjadi pendamping Anies.

Pasalnya, kata Syaikhu, hasil majelis syuro pertama hanya menetapkan dukungan terhadap Anies sebagai capres. Sementara, menurut AD/ART partai, semua terkait pilpres harus diputuskan lewat Majelis Syuro.

“PKS telah tetapkan Anies sebagai bacapres diusung PKS. Adapun rekomendasi nama Bapak Muhaimin sebagai cawapres akan diusulkan dibahas pada musyawarah Majelis Syuro PKS,” katanya.

Sebelumnya, Anies Baswedan dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) resmi dideklarasikan sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Umum NasDem Surya Paloh di Hotel Majapahit, Surabaya, Sabtu (2/9).

Paloh mengatakan sejak awal partainya telah mengusung Anies sebagai capres 2024. Ia mengaku kini memutuskan memilih Cak Imin untuk menjadi cawapres.

Anies awalnya didukung oleh NasDem, PKS dan Demokrat. Sementara PKB tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju bersama Gerindra, Golkar, PAN, dan PBB mengusung Prabowo Subianto.

Setelah adanya duet Anies-Cak Imin, Demokrat keluar dari KPP karena merasa dikhianati. Sementara itu, Prabowo mengaku tak masalah jika PKB menarik dukungan.

Dengan adanya deklarasi koalisi NasDem dan PKB ini, peta koalisi Pilpres 2024 berubah lagi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *